Tutorial Linux Bahasa Indonesia

Distribusi Linux Buatan Extremadura Dihentikan

 •  2   • 316 

Daerah otonom Extremadura di bagian barat Spanyol yang menjadi pioner solusi open source pada administrasi pelayanan publik sejak 2005 menghentikan pengembangan distribusi Linux kustom LinEx. Surat kabar Público melaporkan bahwa proyek ini dihentikan setelah kontrol Centro de Excelencia de Software José de Espronceda, yang bertanggung jawab untuk pengembangan LinEx dan proyek lain dialihkan ke pemerintah pusat Spanyol di Madrid. Pada bulan Mei 2011, cabang Extremadura partai Spanish Partido Popular (PP) memenangkan pemilu di daerah otonomi tersebut.

Distribusi Linux berbasis Debian ini disebut-sebut digunakan lebih dari 70.000 komputer di sekolah dan universitas dan lebih dari 15.000 tempat kerja kesehatan tetapi jarang digunakan di bagian administratif lainnya. Pengembang yang familiar dengan distribusi ini menjelaskan bahwa saat ini hampir tidak ada perbedaan berarti antara LinEx dengan distribusi standard Debian, karena pengembang LinEx mengenalkan kode upstream ke proyek Debian dan telah berkontribusi ke proyek Debian Edu.

Belum ada konsensus diantara pengembang mengenai signifikansi penghentian proyek LinEx ini. Beberapa menjelaskan bahwa penghentian proyek ini bukan berarti strategi penggunaan sebanyak mungkin Free Software akan dihentikkan juga, menurut pengembang LinEx saat ini bahkan ada rencana untuk memigrasikan sistem Windows yang masih ada ke free software. Meskipun demikian banyak yang khawatir bahwa ada rencana politik untuk menghentikan strategi penggunaan free software.

Dihalaman depan proyek LinEx saat ini terdapat gambar yang berisi ucapan terima kasih dari pengembang LinEx.

El equipo de LinEx os da las gracias por estos nueve anos de servicio a Extremadura (LinEx team thanks you for these nine years of service to Extremadura)


Ini sebenarnya bukan distribusi Linux kustom untuk pemerintahan yang pertama kali dihentikan. Februari 2011 Departemen Luar Negeri Jerman menghentikan pengembangan Linux kustom milik mereka dan mengembalikan sistem ke Windows dengan alasan bahwa tingginya biaya maintenance pengembangan distribusi Linux custom.

Pemerintah Indonesia sendiri memiliki distribusi Linux Custom IGOS Nusantara dimana rilis terbaru adalah IGOS Nusantara 7 dalam bentuk LiveCD yang dirilis November tahun lalu.

Via : (dengan tambahan dari penulis)

Follow me

Semua tentang Linux dan Open Source.